Kamis, 21 Juli 2011

Setan Musik

by Iqbal Firdaus


Alunan musik bergema di langit biru
Denting piano terdengar berseteru dengan yang lain
Banyak yang menjadi satu
Begitulah mereka berpadu
Dalam alunan musik yang kian mencandu

Setiap nada-nada itu
Kian merasuk ke dalam raga
Menyeruak dan membuat ku menggila
Bak kuda binal yang dilepas dari kandang
Bebas... Lepas... tapi aku sudah hilang
Rasa sadar yang selama ini melekat
Kini raib ditelan nada-nada itu
Hanya satu yang membuat raga ini terus tegap
Nada-nada itu

Di balik nada-nada itu
Terselip syair yang tak ku mengerti
Menggelayut merdu seiring nada-nada itu datang menyeruak
Raga ku kini sudah membabi buta
Hanya jiwa nan hampa tersisa
Tak kusangka syair ini menyulutkan api ke dalamnya
Terbakar dan luluh lantah
Itu yang dibuatnya
Hingga aku pun hilang ditelan alunan nada dan syair
Melayang bebas mengikuti setiap alunannya
Tanpa raga tanpa rasa
Hidup ini kian bebas tanpanya



















sumber: www.brightzone.wordpress.com

Sabtu, 16 Juli 2011

MOS, Sepenggal Cerita Pelajar Indonesia

"Coba, saya ingin lihat perlengkapan yang kamu bawa!"
"Ini kak... Sudah saya persiapkan semuanya! Tapi saya tidak membawa minuman yang kakak tentukan karena tidak ada yang menjual"
 "Halah... Kamu ini murid baru aja sudah berani membuat alasan, cepat bergabung dengan temanmu di sana! Kalian semua dihukum berjemur di lapangan Upacara!"

Yap! Itu adalah sepenggal kisah dari pengalaman para pelajar kita di negeri tercinta ini, Indonesia. Memang kita sudah tak asing lagi mendengar kata MOS atau Masa Orientasi Siswa di Indonesia. Apalagi jika teman-teman sekalian baru saja menginjakan kaki di sekolah baru, misalnya baru masuk SMA atau SMP atau Univeritas. Tradisi ini rupanya sudah menjadi ritual rutin setiap sekolah di berbagai penjuru Indonesia, baik itu sekolah Swasta maupun yang Negeri. Ajang MOS ini diselenggarakan oleh Panitia MOS yang sebagian besar adalah anggota OSIS ditambah beberapa guru pendamping.


Namun, banyak sekali siswa di Indonesia yang terkadang tidak terlalu paham apa itu sebenarnya MOS.  Banyak siswa yang berpendapat bahwa MOS itu melelahkan, hanya ngerjain adek kelas, menyusahkan, hingga ada yang berpendapat MOS itu sebaiknya jangan di adain deh! Sebenarnya, apa sih MOS itu?? Gimana sejarahnya bisa ada MOS?? Gimana MOS yang benar???


Sejarah MOS

  • Awal Mula
Sejarah MOS, Ospek ini jika ditelusuri sebenarnya sudah sejak Jaman Kolonial, tepatnya di STOVIA atau Sekolah Pendidikan Dokter Hindia (1898-1927). Pada masa itu, mereka yang baru masuk harus menjadi “anak buah” si kakak kelas itu seperti membersihkan ruangan senior. Dan hal itu berlanjut pada masaGeneeskundinge Hooge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran (1927-1942) (STOVIA dan GHS sekarang menjadi FKUI Salemba), pada masa GHS ini kegiatan itu menjadi lebih formal meskipun masih bersifat sukarela. Istilah yang digunakan pada saat itu adalah ontgroening atau “membuat tidak hijau lagi”, jadi proses ini dimaksudkan untuk mendewasakan si anak baru itu. 

  • Setelah Era 50an
Setelah era 50-an, kegiatan ini dibuat lebih “wajib”. Bahkan malah terkesan semakin tidak mendidik dan hanya menjadi ajang kepuasan si kakak kelas. Yang biasanya menjadi bagian “pemlonco” seringkali orang2 yang kurang kerjaan, jadi semakin membuat kesan tidak mendidik. Bentuk “perkenalannya” pun lebih ke bentuk yang kurang mendidik dan hanya untuk lucu-lucuan seperti si anak baru harus menggunakan aksesoris yang terlihat “lucu”, menggunduli rambut, memakai dandanan yang aneh2, dsb. Dan kegiatannya pun biasanya seenak jidat si senior, seperti membawa barang2 aneh, dll. Dan penuh kegiatan fisik pastinya.


 Untuk panitia MOS baca dan jawab dulu pertanyaan saya di bawah ini!

-Untuk apa mengadakan MOS yang menyulitkan siswa baru?? Padahal mereka bayar uang sekolah sama dengan kita??
-Untuk apa tujuannya mewajibkan mereka membawa barang2 yang sulit dicari??
-Untuk apa tujuannya mewajibkan mereka berdandan yang aneh2 ??
-Untuk apa tujuannya memanggil nama2 aneh yang bukan nama mereka??



Jaman Udah Modern    COY!!! Masih mau MOS kayak gitu??? NGGAK!!!!!!


Tujuan MOS yang sebenarnya:

  1. Memperkenalkan siswa pada lingkungan fisik sekolah yang baru mereka masuki
  2. Memperkenalkan siswa pada seluruh komponen sekolah beserta aturan, norma, budaya, dan tata tertib yang berlaku di dalamnya.
  3. Memperkenalkan siswa pada keorganisasian
  4. Memperkenalkan siswa untuk dapat menyanyikan lagu hymne dan mars sekolah
  5. Memperkenalkan siswa pada seluruh kegiatan yang ada di sekolah
  6. Mengarahkan siswa dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat mereka
  7. Menanamkan sikap mental, spiritual, budi pekerti yang baik, tanggung jawab, toleransi, dan berbagai nilai positif lain pada diri siswa sebagai implementasi penanaman konsep iman, ilmu, dan amal
  8. Menanamkan berbagai wawasan dasar pada siswa sebelum memasuki kegiatan pembelajaran secara formal di kelas.


Itu yang sebenarnya di inginkan oleh setiap sekolah yang mengadakan MOS. Walaupun tujuannya sudah bagus, dalam pelaksanaannya masih saja terjadi kesalahan. Memang mereka bukan manusia super, tetapi alangkah baiknya jika kesalahan tersebut diminimalisir.
Gimana Caranya sodara-sodara???
Guru dituntut untuk lebih terlibat dalam pelaksanaan MOS. Susunlah progam atau acara-acara yang mendidik peserta MOS, jangan sampai malah mempersulit mereka hingga membuat mereka enggan untuk mengikutinya.
Jangan mempersulit mereka dengan mewajibkan membawa barang yang sulit dicari seperti, Air minum bulan(air minum bermerek yang sulit dicari karena hanya ada di pedesaan atau di pelosok daerah). Jangan mempersulit mereka dengan mewajibkan berdandan yang aneh-aneh! Apa guna nya?? Mempermalukan mereka di depan umum?? Bukan kah itu artinya bullying?? 



Potret Masa Kini

Belakangan ini MOS memang sudah banyak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Tidak ada lagi  kekerasan yang digunakan dalam MOS, bahkan berdandan yang aneh-aneh pun sudah jarang ditemui, walau masih ada. Namun, masih saja ada sekolah yang belum mau merubah kebiasaannya. Simak laporan berita Kompas (pencet link yaa para pembaca) yang menuturkan bahwa seorang siswi yang baru saja 2 hari mengikuti MOS, meninggal akibat kelelahan fisik. Sungguh ironi... Inilah potret pendidikan di Indonesia, akankah terus seperti ini? Tentu tidak, kita semua tahu bahwa kita bisa merubah segala sesuatu!!!
"Nothing is Impossible and Impossible is nothing!"
Mari kita membangun Indonesia yang lebih baik! Khususnya di Bidang pendidikan!

Jumat, 15 Juli 2011

Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb

Ini adalah sebuah awal yang menggembirakan bagi saya. Dengan memohon rahmat dan kuasa dari Allah SWT, saya berharap agar blog saya ini dapat berguna bagi semua orang dan membawa mereka untuk mengetahui keadaan dunia saat ini.

Wassalam